Minggu, 19 Oktober 2014

Musik Asia


indonesia
Musik Indonesia atau yang disebut musik Nusantara merupakan semua musik yang berkembang di Nusantara ini, yang mencerminkan atau menonjolkan ciri keindonesiaan, baik dalam segi bahasa maupun gaya melodinya. Musik Nusantara sendiri terdiri dari musik tradisi daerah, musik keroncong, musik dangdut, musik langgam, musik gambus, musik perjuangan, dan musik pop. Terdapat tahapan- tahapan dalam perkembangan musik Indonesia (nusantara), yaitu :

Masa sebelum masuknya pengaruh Hindu- Buddha

Pada masa ini, musik digunakan sebagai bagian dari kegiatan ritual masyarakat. Dalam beberapa kelompok, bunyi-bunyian yang dihasilkan dari anggota badan atau alat tertentu diyakini memiliki kekuatan magis. Instrumen atau alat musik yang digunakan umumnya berasal dari alam sekitarnya.

Masa setelah masuknya pengaruh Hindu- Buddha
Pada masa ini, berkembang musik- musik istana khususnya di daerah Jawa.Pada saat itu, musik tidak hanya digunakan sebagai bagian dari sebuah ritual saja, namun juga dalam kegiatan-kegiatan keistanaan sebagai sarana hiburan para tamu raja. Musik istana yang berkembang adalah musik gamelan. Musik gamelan terdiri dari 5 kelompok, yaitu kelompok balungan, kelompok blimbingan, kelompok pencon, kelompok kendang,dan kelompok pelengkap.

Masa setelah masuknya pengaruh Islam
Musik pada masa ini diperkenalkan olah para pedagang Arab. Alat musik yang mereka pergunakan berupa gambus dan rebana. Dari proses itulah kemudian muncul orkes- orkes gambus di Indonesia hingga sekarang.

Masa Kolonialisme

Masuknya bangsa Barat ke Indonesia juga membawa pengaruh besar dalam perkembangan musik Indonesia. Para pendatang ini juga memperkenalkan berbagai alat musik dari negeri mereka. Seperti biola, cello (selo), gitar, seruling (flute), dan ukulele. Mereka pun membawa sistem solmisasi dalam berbagai karya lagu.Pada masa inilah Indonesia mengalami perkembangan musik modern. Pada masa ini para musisi Indonesia menciptakan sajian music berupa perpaduan musik barat dengan musik Indonesia. Sajian musik itu kemudian dikenal sebagai musik keroncong.

Masa Kini

Seiring dengan masuknya media elektronik ke Indonesia,masuk pula berbagai jenis musik barat, seperti pop, jazz, blues, rock, R&B dan musik- musik negeri India yang banyak diperkenalakan melalui film-filmnya. Dari perkembangan ini, terjadilah perpaduan musik asing dengan musik Indonesia. Musik India juga berpadu dengan musik melayu yang kemudian menghasilkan jenis musik dangdut. Maka, muncullah berbagai musisi Indonesia yang beraliran pop, jazz, blues, rock, dan R&B. Berkembang pula jenis musik yang memadukan unsur kedaerahan Indonesia dengan unsur musik barat, terutama alat- alat musiknya. Jenis musik ini sering disebut musik etnis.

Ragam Musik Indonesia

Ragam musik di Indonesia dapat dibedakan atas musik tradisi, musik keroncong, musik dangdut, musik perjuangan, dan musik pop.

Musik Daerah/Tradisional

Ciri khas jenis musik ini terletak pada isi lagu dan instrumen (alat musiknya). Musik tradisi memiliki karakteristik khas, yaitu syair dan melodinya menggunakan bahasa dan gaya daerah setempat. Seni tradisi yang merupakan identitas, jati diri, media ekspresi dari masyarakat pendukungnya. Musik jenis ini terdiri dari :

1. Instrumen Musik Perkusi.
Antara lain : Gamelan, Talempong, Kulintang, Arumba dan Kendang.
2. Instrumen Musik Petik
Antara lain : Kecapi, Sasando dan Sampek.
3. Instrument Musik Gesek
Antara lain : Rebab dan Ohyan.
4. Instrument Musik Tiup
Antara lain : Suling, Saluang, Serunai, dan Serompet atau Tarompet.

Musik Keroncong
Ciri musik jenis ini adalah pada harmoni musik dan improvisasi yang sangat terbatas. Umumnya lagu-lagunya memiliki bentuk dan susunan yang sama. Syair- syairnya terdiri atas beberapa kalimat (umumnya 7 kalimat) yang diselingi dengan permainan alat musik.

Musik Dangdut

Ciri khas musik ini terletak pada pukulan alat musik tabla (sejenis alat musik perkusi yang menghasilkan bunyi ndut) dan iramanya yang ringan, sehingga mendorong penyanyi dan pendengarnya untuk mengerakkan anggota badannya.

Musik Perjuangan

Ciri khas dari musik ini terletak pada syair- syairnya yang umumnya berisi ajakan untuk berjuang, ajakan untuk berkorban demi tanah air, dan sejenisnya. Irama musiknya cepat dan semangat, serta diakhiri dengan semarak.

Musik Populer (pop)

Musik ini memiliki ciri, dalam penggunaan ritme yang terasa bebas dengan mengutamakan permainan drum dan gitar bas. Biasanya, para musisinya juga menambahkan variasi gaya yang beraneka ragam untuk menambah daya tarik dan penghayatan pendengar atau penikmatnya. Musik pop dibedakan menjadi musik pop anak- anak dan musik pop dewasa.
Musik Indonesia atau yang disebut musik Nusantara merupakan semua musik yang berkembang di Nusantara ini, yang mencerminkan atau menonjolkan ciri keindonesiaan, baik dalam segi bahasa maupun gaya melodinya. Musik Nusantara sendiri terdiri dari musik tradisi daerah, musik keroncong, musik dangdut, musik langgam, musik gambus, musik perjuangan, dan musik pop. Terdapat tahapan- tahapan dalam perkembangan musik Indonesia (nusantara),

musik malaysia
Musik Melayu adalah aliran musik tradisional yang bermula dan berkembang di wilayah pantai timur Sumatra, Kalimantan, dan Semenanjung Malaya. Musik ini biasanya dinyanyikan oleh orang-orang dari suku bangsa Melayu yang tidak jarang diiringi pula dengan tarian khas Melayu setempat misalnya tari Persembahan dalam perhelatan atau pesta adat, penyambutan tetamu kehormatan, dan dalam kegiatan keagamaan. Yang menarik dari aliran musik ini terletak pada susunannya yang terdiri dari lirik lagu yang mengandung syair yang disesuaikan dengan kehidupan sehari-hari dan penuh dengan tunjuk ajar (pesan moral), diisi dengan suara atau vokal khas cengkok Melayu, dan aransemen musik yang tersusun rapi.
Seiring dengan perkembangan zaman musik Melayu mengalami keberingsutan gaya musik misalnya saja mengalami perpaduan dengan aliran musik pop, musik rok, dan dangdut. Aliran ini dapat dijumpai di negara-negara serumpun Melayu, seperti Indonesia, Singapura, Malaysia dan Brunei Darussalam.
Pada awal perkembangannya alat musik yang digunakan lebih didominasi oleh tingkahan rebana, petikan gambus, gesekan biola, picitan akordion, tingkahan gong, dan tiupan serunai. Ini dipengaruhi oleh kebudayaan dari tanah Arab dan Eropa tradisional. Seiring dengan perkembangan teknologi itu semua digantikan dengan alat musik elektronik berupa keyboard. Walaupun demikian, dalam kegiatan-kegiatan tertentu alat musik tradisional masih tetap digunakan demi melestarikan warisan kebudayaan.
Dalam kiprahnya aliran ini sempat populer di era '80-an bahkan memasuki era "puncak kegemilangan" di era '90-an. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya penyanyi & grup band Melayu, dan pendatang baru yang bermunculan dengan lagu-lagu andalan masing-masing.

Sejarah Perkembangan Musik Melayu

Dengan melihat ke belakang, awal Musik Melayu berakar dari Qasidah yang berasal sebagai kedatangan dan penyebaran Agama Islam di Nusantara pada tahun 635 - 1600 dari Arab, Gujarat dan Persia, sifatnya pembacaan syair dan kemudian dinyanyikan. Oleh sebab itu, awalnya syair yang dipakai adalah semula dari Gurindam yang dinyanyikan, dan secara berangsur kemudian dipakai juga untuk mengiringi tarian.[1] Pada waktu sejak dibuka Terusan Suez terjadi arus migrasi orang Arab dan Mesir masuk Hindia Belanda tahun 1870 hingga setelah 1888, mereka membawa alat musik Gambus dan bermain Musik Arab. Pengaruh ini juga bercampur dengan musik tradisional dengan syair Gurindam dan alat musik tradisional lokal seperti gong, serunai, dlsb. Kemudian sekitar tahun 1940 lahir Musik Melayu Deli, tentu saja gaya permainan musik ini sudah jauh berbeda dengan asalnya sebagai Qasidah, karena perkembangan masa ini tidak hanya menyanyikan syair Gurindam, tetapi sudah jauh berkembang sebagai musik hiburan nyanyian dan pengiring tarian khas Orang Melayu pesisir timur Sumatera dan Semenanjung Malaysia. Dengan perkembangan teknologi elektronik sekitar setelah tahun 1950, maka mulai diperkenalkan pengeras suara, gitar elektri, bahkan perkembangan keyboard. Dan tak kalah penting adalah perkembangan industri rekaman sejak tahun 1950.
'Sejarah musik rock melayu' berawal dari Malaysia dan Singapura bermula secara meluas pada tahun 1980-an. Hal ini karena adanya pengaruh dari budaya musik rock barat 70-80an yang bernuansa aliran Glam Rock, Metal & Heavy Metal seperti Kiss, Iron Maiden, White Snake, Motley Crue, Deep Purple, Van Halen, Scorpions, Rising Force, Survivor, Quiet Riot, Rainbow, Bon Jovi, Cinderella, Judas Priest, Helloween, Uriah Heep, W.A.S.P, TNT, Metallica, Megadeth, White Lion, Poison, Skid Row, AC/DC, Def Leppard, Led Zeppelin, Twisted Sister, Black Sabbath, dan banyak lagi selanjutnya juga ada pengaruh dari Jepang (Asia) seperti Loudness, Earthshaker, dll sehingga mendorong kemunculan band-band rock Malaysia dan Singapura hadir dan berkembang pada saat itu. Lalu di Malaysia memunculkan dengan adanya pertandingan rock seperti Juara Rock, Festival Rock dan Battle Of The Bands. Pertandingan rock atau diistilahkan dalam bahasa orang melayu yaitu “pertandingan kejuaraan rock kebangsaan” yang pertama diadakan dengan adanya pertandingan Juara Rock tahun 1983. Dalam pertandingan ini, telah dimenangkan oleh D’Febians dan The Lefthanded. Selanjutnya dengan begitu banyaknya sambutan dan antusias oleh kalangan anak-anak muda disana akhirnya pertandingan Juara Rock muncul kembali pada tahun 1984 dimana The Bunmark meraih juara pertama, Hurricane berada pada juara kedua dan juara ketiga oleh band Gersang.
Seiring dengan sambutan dan antusias oleh masyarakat yang semakin tinggi terhadap pertandingan Juara Rock akhirnya memunculkan pertandingan kejuaran yang lain seperti adanya Festival Rock pada tahun 1984 di Johor Bahru. Keberadaan pertandingan juara-juara rock ini secara langsung telah mencetuskan semakin banyaknya band-band rock baru bermunculan. Musik rock di Malaysia begitu luar biasa dan berada pada kondisi kejayaan dengan adanya Battle Of The Bands 1 dan 2 (1986-1987) dimana pesertanya yaitu band SYJ, Lefthanded, Ella & The Boys, Boodshed dan Whitesteel. Salah satu dari keunikan dari mereka adalah gaya berpakaiannya yang begitu mencolok saat berada di panggung seperti band SYJ (Syed Yusuf Jamalulail) begitu terang-terangan berpenampilan seperti apa yang dikenakan oleh band Motley Crue dari rambut gondrong, busana glamour sampai memakai make up.
Perkembangan rock di Malaysia begitu sangat menggairahkan hingga memunculkan pertandingan rock yang sejenis seperti Clash Of TheBands, War Rock dari 1 hingga 4, Gagasan Hikayat Rock, Gagasan Batu-Batu Perjuangan, Juara Kumpulan Muzik Tenggara 88, Juara Rock Galactica dan Pesta Hiburan Kingsway. Bagaimanapun pandangan rock sempat tercoreng dengan adanya kerusuhan pada 2 September 1986 di halaman area Sungai Nibong, Pulau Pinang dengan diselenggarakannya konsert Battle Of The Bands. Pada saat itu diperkirakan ada 5000 penonton yang hadir, kebanyakan adalah  masyarakat golongan remaja dan anak muda. Namun pada pertengahan acara penonton yang begitu fanatik seakan terbawa suasana konsert hingga lepas kendali, dimana band-band tersebut sebagian besar membawakan lagu-lagu yang beriramakan Heavy Metal. Suasana konsert menjadi kacau, botol minuman, batu, sampah dan kursi bertebangan. Orang-orang berlarian dan sampai terjadinya adu pukul hingga korban luka-luka. Aparat yang ada disana  dengan jumlah terbatas mengalami kesulitan mengendalikan amuk masa dan hanya bisa mengevakuasi peserta band Battle Of The Bands (sumber. http://www.muzikrock.com).
Pengaruh musik rock Malaysia ternyata juga sedikit dipengaruhi oleh musik Indonesia. Keberadaan mereka sempat menjadi idola seperti adanya penyanyi era 70an dengan permainan nuansa akustik gitarnya yaitu Ebit G Ade. Ada beberapa musisi Malaysia yang mencoba menyanyikan lagunya seperti band Sweet Charity dengan mengaransemennya menjadi musik slow rock diantaranya lagu Kamelia. Lalu juga ada D’llyod dan The Mercy’s yang sempat diminati oleh para musisi Malaysia seperti Atan vokalis dari band Aryan ternyata menyukai dan sempat terpengaruh pada musiknya. Selanjutnya tidak ketinggalan juga dengan keberadaan band God Bless yang sudah populer sejak era 70an dan masih ada lagi penyanyi-penyanyi lainnya.
Pada tahun 1988 s/d 1993 adalah masa era keemasan rock Malaysia. Betapa begitu banyaknya band-band rock baru bermunculan dengan albumnya seperti Arena, Lestari, Aryan, Melissa, Handy Black, Kejora, Zodiak, Putra, Fotograf, GAMMA, Teras, Blackrose, CRK, Hidayu, Qiara, Garuda, Olan, Sweat, Ekamatra, Mercury, Lipan Bara, Iklim, Scarecrow (MASA), Sera, Menara, Evolusi, Erat, Garuda, Skala, Dinamik, Okid, Analisa, Dayana, Vagrant, Rajawali, G.E.T, Stra T.G, Illusi, Les Mayor, Loving Born, Strangers, Desire, Cinema, Sherox, Crossfire, Metafora, Terra Rossa, XPDC, Wild Age, UG14, Teja, MAY, Viking, Hevea, Belantara, dan banyak lagi. Lalu di Singapura juga ada band rock seperti Lovethunters, FF (Flaying Funeral), Justice, Aces, Oblivion, Rockerz/s, Rusty Blade, Helter Skelter dan banyak lagi. Hingga dari Brunai Darussalam pun sempat juga meramaikan dengan adanya band Printis. Lalu banyak juga musisi laki-laki tampil secara solo seperti Rahim Maarof, Kamal, Ramli Sarif, Azmeer, dll. Penyanyi solo wanita yang distilahkan dengan Awek Rocker juga ikut ambil bagian seperti Ella, Wohnen, Tila, Shima, dll. Sementara itu juga ada bermunculan band-band yang lebih memilih dengan membawa aliran Underground dari subgenre Trash Metal, Black Metal seperti Cromok, FTG, Samurai, dll.
Pada masa era keemasan rock Malaysia pada tahun 1988 masa itu ternyata bukan tanpa masalah. Band-band rock tidak diperkenankan ”diharamkan” berada di ruang stasiun elektronik milik Kerajaan (pemerintahan di Malaysia) seperti Radio dan TV RTM. Hal ini disebabkan oleh penampilan dari kebiasaan mereka berambut gondrong dan berpakaian glamour seperti menggunakan celana ketat, baju tanpa lengan, adapun yang lengkap dengan jaket kulit berwarna hitam yang dipandang negatif oleh masyarakat dan pihak Kerajaan. Bila ingin tampil mereka harus memotong rambut mereka dan berpakaian lebih sederhana dan sewajarnya, itu pun lagunya dibatasi dengan irama slow rock dan Rock Balada. Sedangkan irama Heavy Metal, Rock N Roll, Hard Rock dibawakan pada saat konsert saja. Hal ini merugikan industri musik Malaysia dalam perkembangannya. Namun saluran media swasta yaitu TV3 pada saat itu ternyata tidak menghalangi menampilkan band-band rock. Sehingga banyak dari mereka berpindah ke stasiun tersebut dan menjadikan TV3 sebagai tempat saluran utama band-band rock untuk mengasah bakatnya.
Kepopuleran Rock Malaysia pada masa keemasannya juga sampai ke Indonesia, ditandai dengan kemunculan Search dengan lagu hits andalannya yaitu Issabella di tahun 1989 dan sempat dibuat filmnya dari judul lagu tersebut pada tahun 1990 yang dibintangi oleh pemeran utama Amy Search dan Nia Zulkarnain.  Kemudian banyak band-band rock Malaysia bermunculan membanjiri pasar Indonesia dari media elektronik seperti Radio dan Televisi serta kaset albumnya. Diantaranya Iklim, MAY, Ruhil & Metal Child, Dinamik, Arena, Wings, Ukays (Ukay), Senario, Samudera, Damasutra, S.O.S, Sweat, Mercury, Mega, Dinamik, Sofea, Ekamatra, XPDC, Kalahari, Classmate, Gersang, GAMMA, Melissa, Lipan Bara, Cinema, Exists (Exist), Lela, Menara, Febians, Spring, Okid, Lagenda, Alfa, Roses,  dan banyak lagi. Salah satu perusahan label kaset album rock Malaysia  di Indonesia adalah Akurama Records (Indonesia). Pada masa itu Akurama Records tidak pernah mengedarkannya dalam bentuk keping CD. Selanjutnya bermunculan perusahaan label rocord lain dari Indonesia yang mengedarkan kaset album Rock Malaysia seperti BLACKBOARD, Musica Studios, EMI, dll. Antara edaran album Rock Malaysia di Indonesia dengan di Malaysia berbeda. Album Rock Malaysia di Indonesia biasanya menggunakan lagu andalan atau hits sebagai nama albumnya atau diganti dari asal nama albumnya. Uniknya mereka (musisi/penyanyi band rock dari Malaysia) tidak terlalu mengetahui ternyata albumnya juga sampai dipasarkan ke Indonesia. Hasil keuntungan dari penjualan album yang berada di Indonesia hanya diraup oleh pihak pengedar.
Rupanya di awal tahun 1990-an muncul juga band-band rock dari Indonesia sempat terpengaruh dari rock Malaysia seperti band Caesar, Keyboard Rock Band, Lochness,dll. Lalu ada juga penyanyi wanita seperti Cut Irna, Poppy Mercury, Inka Christie, kemudian ada Nike Ardilla yang merupakan didikan dari Deddy Dores. Deddy Dores yang sebelumnya pernah bermain band bersama Lipstik dan Caezar cukup andil besar terhadap perkembangan musik rock melayu di Indonesia dengan karya-karya nya yang berimakan Slow Rock, sebagian besar bertemakan tentang cinta. Begitu Banyak sudah Deddy Dores mempopulerkan penyanyi  Lady Rocker seperti Anie Carera, Tiara, Tresita, Nin Samantha, Mayang Sari, Lady Avisha, Ikko, dll.
Begitu luar biasanya kepopuleran musik Malaysia sempat menguasai pasar di Indonesia membuat keberadaan mereka dibatasi. Bila ingin tampil di Televisi ( Stasiun TVRI pada saat itu) dan stasiun radio mereka harus merubah atau menyesuaikan judul dan lirik lagu ke dalam bahasa Indonesia. Selain itu ada juga penyanyi solo dari Malaysia mesti berduet dengan penyanyi Indonesia juga pada albumnya seperti apa yang dilakukan  oleh Amy Search dengan Inka Christie, Rahim Maarof dengan Conny Dio, dll.
Kembali kepada perkembangan musik Rock Malaysia dan Singapura pada pertengan tahun 1990-an muncul istilah populer untuk sebutan Rock Melayu yaitu ”Rock Kapak”. Entah kapan, dari mana dan siapa secara jelas yang memulai istilah ”Rock Kapak” ini. Ada yang bilang ceritanya dulu ketika ada sekumpulan anak-anak muda di pinggir jalan sedang menyanyi dengan gitarnya membawakan lagu dari band Search tanpa diduga ada masyarakat yang sedang membawa kapak mengejar mereka karena menggangu ketentraman kampung. Lalu ada juga yang bilang band-band rock tersebut memainkan drumnya seolah-olah sedang menabuh (benda) kapak. Namun Rock Kapak dapat dipahami sebagai istilah untuk  penyebutan rock dulu-dulu. Seumpama kapak adalah benda zaman batu (purbakala) dibandingkan sekarang berada di zaman lebih modern. Istilah selain Rock Kapak atau Era Rock Kapak juga ada yang cukup populer seperti Rock Zaman Batu, Rock Dulu-Dulu, Rock Klasik, Rock Otai, Era (Kegemilangan) Rock, Rock Kangkang. Untuk musisi yang berambut gondrong dengan segala atribut pakaiannya sudah ada sejak era 80an diistilahkan ”Sempoi” oleh anak-anak muda ataupun mereka yang berpenampilan sama. Di awal 90an ada juga muncul istilah untuk sebutan lagu slow rock yaitu ”Tangkap Lentuk/Lentok”. Biasanya kebanyakan ”Tangkap Lentuk/Lentok” lagu-lagunya adalah bertemakan tentang cinta namun ada juga tentang ketuhanan dan sosial walau tidak terlalu didominasi. Istilah selain ”Tangkap Lentok” adalah seperti Rock Leleh, Rock Cintan. Keunikan dari ciri khas musik slow rock mereka adalah kadang biasanya menambahkan berupa instrumen melayu dengan balutan distorsi gitar elektrik ataupun akustik. Ada juga dipadukan dengan istrumen keyboard.. Lalu ciri khas lain permainan dari peran lead guitar biasanya akan menampilkan gitar solo pada pertengahan dimasa lagu sedangkan peran rythm guitar lebih sebagai pelengkap lead guitar. Selain itu lirik yang puitis dari estetika bahasa yang indah juga menjadi kelebihannya
Sekiranya ada 3-5 lagu berirama slow rock dan biasanya salah satu menjadi lagu hits andalan pada album mereka. Walaupun sejatinya dominasi mereka adalah lagu-lagu cadas yang beriramakan Hard Rock, Heavy Metal. Musik cadas mereka seakan sedikit tenggelam lantaran didorong oleh kehendak dan pertimbangan pasar untuk menyanyikan lagu slow rock. Hal ini tidak bisa dipungkiri karena salah satu faktor cukup besar dari kesuksesan penjualan album mereka  adalah musik slow rock ini. Kejadiannya dimulai sejak akhir 80an dan awal 90an yang menjadi buah bibir perbincangan oleh masyarakat dan wartawan pada saat itu. Orang yang kurang menyukai lagu-lagu cadas lebih suka memilih lagu-lagu slow rocknya. Walaupun begitu gaya dan pengaruh dari Glam Rock, Metal & Heavy Metal  dari Barat dan Asia 70-80an masih kekal adanya.
Semenjak itu dari perkembangannya juga di Indonesia, masyarakat lebih mengenal musik rock Malaysia  pada awamnya terlanjur disebut sebagai istilah ”Slow Rock Malaysia/Melayu” selain itu ada juga yang mengistilahkannya dengan sebutan  Rock Melayu, Malaysian Blues, Rock Balada Malaysia, Musik Melayu. Musisi band/penyanyinya pun juga ikut terlanjur disebut ”Band/Penyanyi Slow Rock (Malaysia/Melayu) oleh masyarakat Indonesia sendiri.  Istilah ”Rock Kapak” tidak begitu populer di Indonesia.  Kalaupun ada yang pernah dengar istilah ”Rock Kapak” mungkin akan terdengar unik, aneh dan lucu. Sebenarnya bila mendengar  musik mereka yang berirama cadas dari segi permainan musikalitasnya tidak perlu diragukan, skill mereka juga tinggi, ganas, liar dan berani.
Pada perkembanganya pada tahun 1994 s/d 1997 masih banyak kembali band-band rock pendatang baru bermunculan seperti Stings, EYE, Umbrella, Leon, To’ki, Screen, Versi, AXL’s, Fair, Arrow, Espiranza, Data, Sejati, Samudera, dll serta band-band 80-awal 90an ada yang kembali aktif. Dalam masa ini penampilan cara berpakaian mereka cenderung mulai lebih polos dari sebelumnya. Mereka tidak lagi berpenampilan glamour. Rambut gondrong masih ada namun tidak terlalu mendominasi lagi. Musik berirama slow rock masih menjadi andalan mereka namun masih ada tetap terselip lagunya yang berirama cadas.
Kemudian di tahun 1997 s/d 2001 band-band pendatang baru dengan suasana lebih segar dan mulai kearah modern memberikan suasana baru dalam perkembangannya seperti adanya Scoin, Spin, Scorr, Jelmol, Sup, Spoon, Data, dll. Ciri khas musik mereka begitu lebih kental nuansa kemelayuannya secara totalitas. Warna suara sang vokalis terdengar mengalun mendayu-dayu serasa merintih. Biasanya lirik lagu bertemakan tentang cinta kesedihan yang mengharu biru. Kemudian muncul lagi istilah populer yaitu ”Rock Jiwang” untuk sebutan mereka. Tidak bisa dipungkiri istilah ”Rock Jiwang” menjadi sebuah subgenre baru untuk Rock Melayu selain ”Rock Kapak”. Istilah sejenis selain  ”Rock Jiwang” yang juga populer seperti Rock Leleh, Rock Cintan, Rock Lentok Punya. Pada masa itu juga hadir band-band baru dari sekumpulan anak-anak muda remaja seperti New Boyz, Boboy, Q-face, dll yang mengusung aliran Slow/Pop Rock. Istilah ”Rock Jiwang” boleh juga disebut lagu-lagu slow rock yang berada di era 80an dan awal 90an. Memang agak sedikit membingungkan karena ada sebagian orang juga menyebut band-band ”Rock Jiwang” adalah bagian dari Rock Kapak, disisi lain sebagian besar orang lebih suka membedakannya. Namun boleh dikatakan band ”Rock Jiwang” sebagai bagian dari ”Rock Dulu-Dulu”. Sementara itu band-band lama era80an dan awal 90an sudah berangsur tidak aktif lagi atau bubar serta juga banyak memilih bekerja di luar dari bidang musik. Kemudian sebagian dari mereka membentuk band baru dan ada juga yang lebih memilih bersolo karir. Rupanya keberadaan seperti Search, MAY, Wings, Handy Black, Bloodshed, dan puluhan band lain dari angkatan era lama masih tetap terdengar gaungnya dan tetap berjaya hingga awal tahun 2000an.
Kembali ke Indonesia pada tahun 1997 s/d 2001 rock melayu masih tetap ada pengaruhnya. Deddy Dores masih tetap menghadirkan penyanyi-penyanyi Lady Rockers  dengan karya-karyanya yang sering menjadi hits. Adapun penyanyi wanita yang dihadirkan dari hasil pencarian (audisi) seperti Sonia yang berasal dari Bandung, Jawa Barat dimana lagu-lagunya sebagian besar adalah karya oleh Iwan. Kemudian juga penyanyi solo laki-laki seperti Rudiath, Iwan, Ferhad Najib, Darmansyah, Sultan, Adi Sahrul, dll. Lalu ada band Gen Rose kemudian ada Fenomena dari Jakarta tahun 1998 dan band Asahan dari Kab. Asahan, Sumatera Utara tahun 1999 meramaikan musik rock melayu. Tidak sedikit masyarakat Indonesia sendiri mengira mereka  adalah artis penyanyi dari Malaysia lantaran aliran musik yang mereka bawa.
Pada tahun 1999 musik dan edaran album Rock Malaysia berangsur mulai dibatasi di Indonesia. Hingga tahun 2005 sudah jarang atau tidak terlihat lagi. Kalaupun ada album baru dari mereka itupun cuma beberapa saja yang beredar ataupun album kompilasi dari ambilan lagu-lagu lama. Perkara ini ternyata sedikit terobati dengan hadirnya penyanyi-penyanyi beraliran slow rock nuansa melayu dari Padang, Sumatera Barat seperti Thomas Arya, Nelson’s, Yelse kemudian tahun-tahun berikutnya muncul pendatang baru dari daerah tersebut seperti Febian, Rhiena, Jhon Kinawa, Anton, Delta, Yulis Udo, Vina, JQ, Guslian, Sania, Boy Sandy, Rhenyma, dll.
Sejak tahun 2001 hingga memasuki lewat 2010 industri musik Malaysia didominasi oleh musik dari Indonesia. Ada beberapa band lama seperti band Exists yang sejak 2001 sudah merubah alirannya menjadi Rock Progresif dan unsur kemelayuannya sudah diminimalisir. Kemudian banyak band-band baru hadir dengan memilih kejalur indie. Kalau di dengar sekilas mirip dengan lagu band-band Indonesia. Lirik lagu nya juga cenderung lebih sederhana dari  kosa kata yang awam sering didengar. Namun dalam keadaan itu ternyata band-band dengan aliran underground dari subgenre Black Metal, Trash Metal, Nu Metal, dll. muncul memeriahkan dalam industri musik Malaysia dan juga Singapura seperti hadirnya kembali band Cromok, lalu ada juga hadir seperti Metalasia, Sil Khannaz, Herriot, As-Sahar, dll. Kemudian ada band baru seperti Khalifah yang membawa aliran dari pengaruh Rock Kapak 80-90an dengan kombinasi yang lebih modern dari aliran Hard Rock berbalut nuansa ala Timur Tengah, unsur kemelayuan juga masih ada.
Musik Rock Melayu tidak bisa dipungkiri menjadi bagian dari genre atau aliran musik yang berkembang di negara serumpun (Malaysia, Singapura, Indonesia dan Brunai Darussalam) dan memiki penikmatnya sendiri yang juga banyak. Walaupun kadang dari kalangan masyarakat aliran ini menyebutnya dengan istilah musik cengeng, kampungan, ketinggalan zaman, kuno, dan sebagainya. Semoga dengan mengetahui sejarah dan filosofi dari musik Rock Melayu membuat kita tidak langsung serta merta hanya memproklamirkan sebuah lagu Slow Rock nya saja dengan ciri khasnya vokalnya yang mendayu-dayu melengking dengan balutan khas distorsi musik instrumen melayu nya. Jangan pula dibilang musik yang berirama cadas bukan tidak berarti juga masuk bagian dari Rock Melayu. Harapan terakhir, semoga musik Rock Melayu dapat berkembang dan dapat sejajar dengan genre musik lain seiring dengan perkembangan zaman yang ada dan hadir dengan menciptakan karya-karya yang baru.

Klasifikasi Musik Melayu

Berdasarkan Perkembangan zaman

Menurut waktu lahirnya dan alat musik yang dipakai, maka ada 3 jenis Musik Melayu, yaitu:
  • Musik Melayu Asli, hanya dengan pukulan kendang atau rebana seperti Qasidah, diperkirakan tahun 635 - 1600
  • Musik Melayu Tradisional, sudah memakai alat musik gong, rebana, rebab, serunai, diperkirakan tahun 1800 - 1940
  • Musik Melayu Modern, memakai alat musik modern, di samping tradisional, seperti biola, guitar, akordeon, dan terakhir dengan keyboard, diperkirakan setelah tahun 1950.

Berdasarkan Rentak Musik Melayu

Ada beberapa pendapat mengenai rentak musik melayu.

Menurut Fadlin

Menurut Fadlin [2], ada tiga jenis rentak Musik Melayu, yaitu:
  • Pertama, rentak senandung, yaitu dengan metrik 4/4, dalam satu siklus terdapat delapan ketukan, biasanya dengan irama lambat dan lagu bersifat sedih. Contoh lagu adalah Kuala Deli, Laila Manja.
  • Kedua, rentak mak inang, yaitu dengan metrik 2/4, tempo lagu sedang, biasanya lagu bertemakan kasih sayang atau persahabatan. Contoh lagu adalah Mak Inang Pulau Kampa, Mak Inang Stanggi, Pautan Hati.
  • Ketiga, rentak lagu dua, yaitu dengan metrik 6/8, sifatnya riang dan gembira, bersifat joget, tempo agak cepat, sangat digemari orang Melayu. Contoh lagu Tanjung Katung, Hitam Manis, Selayang Pandang.

Menurut Daryudi

Menurut wawancara khusus dengan Daryudi (Seorang ahli musik lokal di Medan) [3] menyebutkan rentak dibagi dalam:
  • Rentak Langgam, metrik 4/4 dengan kecepatan Andante, contoh lagu Makan Sirih, Kuala Deli, Patah Hati
  • Rentak Inang, metrik 4/4 dengan kecepatan Moderato, sejenis Rumba, contoh lagu Mak Inang Pulau Kampai, Mak Inang Lenggang, Mak Inang Selendang. Seperti diketahui bahwa Inang dalam kerajaan berarti Dayang-dayang
  • Rentak Joget, metrik 2/4, jadi cepat seperti Allegro. Contoh lagu Tanjung Katung, Selayang Pandang
  • Rentak Zapin, metrik 6/8, dengan kecepatan Moderto, dan istilah Zapin diambil dari bahasa Arab yang berarti derap kaki, disini petikan gambus sangat menonjol. Contoh lagu Zapin Sri Gading, Zapin Sayang Serawak                                                                                                                                                                                                                                                                               musik india 
MUSIK INDIA

A. Sejarah Perkembangan Musik India
      Musik India, perkembangan musik India dimulai kira-kira sejak abad ke-2 setelah masehi. Bangsa Arya yang bermigrasi ke India membawa pengaruh yang besar terhadap perkembangan musik di India. Musik bagi bangsa India memiliki arti tersendiri, yang pengaruhnya sangat besar terhadap magis, religius, kesusastraan, ilmu, dan seni lainnya.
Permulaan dan inspirasi bagi musik India adalah memuja para dewa dan dewi. Menurut legenda, dewa Shiwa yang menciptakan suara, irama, dan tari-tarian yang lalu Ia turunkan lewat orang bijak dan diajarkan kepada manusia. Seorang guru yang bernama Narada adalah seorang musisi spiritual dan penyanyi yang menulis buku risalah tentang musik naradasiksa. Guru bernama Barata yang menulis Natyasastra yang berisikan tentang musik, tarian dan drama.
Sebuah tradisi yang sejak dulu tidak tertulis sangat sulit untuk dilacak untuk dievaluasi. Namun sumber-sumber musik India kuno dapat ditemukan di Sarna Verda. Berisikan ikhtisar dari nyanyian-nyanyian yang dinyanyikan jaman dulu oleh pendeta brahma kepada dewa-dewi vedic.(sekitar 100 – 600 BC) Sarna Verda juga menjelaskan tentang 7 not dalam scale dan 3 macam instrumen. Yaitu Vina (instrumen musik dengan 7 senar), Veni (suling), dan dundubhi (drum).
Setelah periode vedic, memasuki periode klasik India muncul adanya teori mengenai grama (scale), murchanna (modes), dan jati (spesies). Musik secara bertahap menjadi lebih terarah dan kompleks.sebelum era Kristen musik telah berkembang sebagai musik sekuler di India.
Kehadiran agama islam juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan musik di India di mana terjadi peleburan dua budaya yang berbeda yaitu India dengan budaya Persia, Arabia, sampai Mesir. Jenis musik baru dan alat musik baru bermunculan. Di era inilah instrumen Vina berkembang menjadi Sitar. Salah satu hal yang paling menarik dari perkembangan musik di periode islam adalah penggabungan seni musik dengan seni lukis.


B. Ragam Musik India

1. Tradisional
Musik tradisional India adalah jenis kesenian musik tradisional dari India. Walaupun India memiliki wilayah yang sangat luas dan beranekaragam kebudayaan, namun mewarisi tradisi bermusik yang sama. Musik telah bermula sejak lama di India dan tradisi tersebut terus diwariskan. Dikarenakan negeri ini adalah tempat lahir agama Buddha, pengaruh musiknya mengalir ke banyak negara bersamaan dengan agama tersebut. Sumber terawal adalah sebuah kitab kuno Natya Shastra mengenai pentas drama yang diiringi tarian dan musik. Sistem musik kuno India dijelaskan dengan 22 pembagian oktaf yang menghasilkan 2 buah tangga nada dengan 7 bunyi dasar. Setiap bunyi di kedua tangga nada dapat berperan sebagai bunyi pertama sehingga membuat kesemuanya menjadi 14 bunyi. Kitab tersebut juga menjelaskan mengenai karakter emosional dari tiap bunyi. Bagian utama dari konsep musik India adalah mode yang dinamakan ragas. Ritme dalam musik India dibangun dari blok bangunan yang lebih kecil ke yang lebih besar, sebuah konsep yang berpengaruh dalam musik barat mulai abad ke-20. Ritme dasar ini dinamakan talas. Pada dasarnya ritme musik India monodik (monoton) yang hanya terdiri dari satu melodi yang mengalun melawan melodi yang lebih rendah, dan pada melodi lainnya dikuti tabuhan gendang. Musik umumnya dimainkan untuk hiburan namun sumber aslinya adalah ritual agama Hindu. Walaupun musik India dilengkapi dengan teori yang kaya dan membutuhkan notasi, tradisinya diwariskan secara oral antara guru dan murid. Alat-alat musik India yang penting sebagian besar adalah alat musik gesek dan alat musik perkusi, antara lain sitar, sarod, tambura, tabla dan vina. Alat musik tiup memainkan sedikit peran dibanding di musik barat.

2. Klasik
Musik klasik India adalah salah satu bentuk musik tertua di dunia. Sejarahnya dapat ditelusur balik ke masa lagu-lagu doa suku di India, hymne Veda dan musik rakyat, dan sangat bersifat melodis. Yang membedakan musik klasik India dari sebagian besar genre lain adalah penekannya pada melodi dan sifat staccato dalam nada-nadanya. 
Meskipun terbagi menjadi Hindustani (India Utara) dan Karnatik (India Selatan), asal muasal dan konsep fundamental dari kedua jenis musik ini tetap sama. Satu hal yang layak disimak adalah bagaimana dua jenis musik klasik ini bervariasi dalam bentuk presentasi dan doa-doa dalam musik.


3. Modern
Pada hari ini, ada orang-orang jauh lebih sedikit yang menikmati musik klasik India karena mereka merasa terlalu lambat bagi mereka. Banyak anak muda melangkah lebih jauh terming musik klasik menjadi membosankan. Tapi kemudian, menikmati musik adalah suatu perjalanan pribadi dan semata-mata tergantung pada suasana hati. Namun, sesuai dengan waktu dan tuntutan, hari ini, komposer musik yang paling telah bergeser dari klasik ke bentuk baru, dimana mereka menyerap melodi India dan lagu-lagu dengan ketukan barat.

Modern Indian music terdiri dari:
· Remixes, di mana lagu-lagu lama yang dicampur dengan berdetak lebih cepat membuat mereka populer di kalangan generasi muda. Ini umumnya dimainkan di disko dan pesta.
· Fusion adalah jenis musik di mana musik klasik India dikombinasikan dengan bentuk-bentuk musik barat untuk membuat campuran musik timur dan barat
· Musik Film ini sebenarnya sangat populer di antara orang-orang dari semua kelompok umur. Bahkan sebuah film India dianggap lengkap tanpa lagu dengan pahlawan dan pahlawan menari. Tidak diragukan lagi ada perbedaan yang jelas antara jenis lagu yang terdiri antara 1940-an dan 1980-an dan mereka terdiri sejak
· Indi pop, yang pada dasarnya adalah versi India dari musik pop barat. Ada sejumlah seniman muda yang mendaftar dengan perusahaan musik untuk memotong sebuah album lagu pop dalam bahasa Hindi dan bahasa daerah lainnya.
Musik India modern telah lebih dari pengaruh barat dan hampir imbibes salah satu bentuk tradisional. Pada kenyataannya bahkan dasar-dasar musik klasik India, raga dan Taal, telah dihapus dari komposisi terbaru dengan komposer menggunakan skala barat dan nada. Bahkan musik baru yang dihasilkan membawa dalam gaya yang lebih tua dan memadukan mereka ke dalam akord barat, sehingga menciptakan perpaduan timur barat memenuhi jenis musik.

  1. Sistem Nada Musik India
    Semenjak abad ke-19 India memiliki susunan tangga nada yang tetap. Dalam satu oktaf telah ditetapkan terbagi menjadi 22 syurti ( interval ) yang tidak sama. Deretan nada pokok pada musik India ada 2, yaitu sa-grama dan me-grama. Masing-masing dari deretan nada pokok tersebut memiliki tujuh nada yang dapat dinaikkan atau diturunkan dengan berbagai cara.

  2. Alat Musik India ada beberapa macam alat mus
    ik India antara lain :
-                                                    Esraj



- Sitar India













  1. Contoh Lagu India
   Kuch-kuch hota hei
   Dil kya kare
   Barso re
   Des Rangila Rangila
   Chanda chamke cham cham

  1. Tokoh Musik (penyanyi) India
    Beberapa tokoh musik India antara lain :
  • Syahrul kahn
  • Subbulakshmi M S
  • Seshagopalan T N
  • Sudha Raghunathan
  • Unnikrishnan P
  • Balamurali Krishna                                                                                                                                                                                                                                                                                      musik cina                                                                                                                    

    Sejarah Musik di Cina


    Musik China dimulai pada awal peradaban Cina dengan dokumen dan artefak memberikan bukti budaya musik yang berkembang dengan baik sejak Dinasti Zhou (1122 SM – 256 SM). Saat ini, musik terus warisan tradisional yang kaya dalam satu aspek, sementara muncul ke bentuk yang lebih kontemporer pada waktu yang sama.
    LegendaPendiri legendaris musik dalam mitologi Cina adalah Ling Lun, yang membuat pipa bambu disetel ke suara burung.
    Dinasti Era (1122 SM – 1911)Menurut Mencius, seorang penguasa yang kuat sekali bertanya kepadanya apakah itu moral jika ia lebih suka musik populer ke klasik. Jawabannya adalah bahwa hanya penting bahwa penguasa cinta rakyatnya. Imperial Musik Biro, pertama kali didirikan pada Dinasti Qin (221-07 SM), sangat diperluas di bawah Kaisar Han Wu Di (140-87 SM) dan dibebankan dengan pengawasan pengadilan musik dan musik militer dan menentukan musik apa yang rakyat akan resmi diakui. Pada dinasti selanjutnya, perkembangan musik Cina sangat dipengaruhi oleh musik asing, terutama Asia Tengah.
    Musik tertua yang tertulis diketahui adalah Youlan atau Anggrek Solitary, dihubungkan dengan Konfusius (lihat artikel guqin untuk sampel tablature). The berbunga baik didokumentasikan besar pertama musik Cina untuk qin selama Dinasti Tang, meskipun qin diketahui telah dimainkan sejak sebelum Dinasti Han.
    Di Cina kuno posisi musisi jauh lebih rendah dibandingkan dengan pelukis, meskipun musik dipandang sebagai pusat harmoni dan umur panjang negara. Hampir setiap kaisar mengambil lagu-lagu rakyat serius, mengirim petugas untuk mengumpulkan lagu untuk memeriksa akan populer. Salah satu Klasik Confucianist, Shi Jing (The Classic Puisi), berisi banyak lagu-lagu rakyat yang berasal dari 800 SM hingga sekitar 400 SM.
    Orang Eropa pertama yang mencapai Cina dengan alat musik adalah imam Jesuit Matteo Ricci yang mempresentasikan harpsichord ke pengadilan Lee kekaisaran tahun 1601, dan dilatih empat kasim untuk memainkannya. [1]
    Tari NagaTarian naga yang terkenal dengan musik juga merupakan tradisi diingat. Hal ini terlihat pada Tahun Baru Cina di seluruh dunia oleh jutaan. Hal ini tidak diketahui kapan tradisi dimulai, namun diyakini ribuan tahun yang lalu, sebagai hiburan dari mantan kaisar, keluarga kerajaan dan bangsawan.

    Budaya Baru Gerakan 1910-an dan 1920-an menimbulkan banyak bunga abadi dalam musik Barat. Sejumlah musisi Cina kembali dari belajar di luar negeri untuk melakukan musik klasik Barat, menyusun hits bekerja pada sistem notasi musik Barat. Kuomintang mencoba untuk mensponsori adopsi musik modern melalui Shanghai Konservatorium Musik meski krisis politik yang sedang berlangsung. filsuf budaya Twentieth-abad seperti Xiao Youmei, Cai Yuanpei, Feng Zikai dan Wang Guangqi ingin melihat musik Cina diadopsi dengan standar terbaik. Ada banyak yang berbeda pendapat mengenai standar terbaik. [1]
    orkestra Symphony terbentuk di kebanyakan kota besar dan dilakukan untuk khalayak luas di gedung konser, dan di radio. Banyak penyanyi jazz ditambahkan pengaruh musik tradisional, menambahkan xylophone, saksofon dan biola, di antara instrumen lainnya. Lu Wencheng, Li Jinhui, Zhou Xuan, Qui Hechou, Yin Zizhong dan Dia Dasha termasuk di antara pemain paling populer dan komposer selama periode ini.
    Setelah 1942 Yan’an Forum Sastra dan Seni, kampanye besar-besaran diluncurkan di daerah-daerah dikuasai Komunis untuk beradaptasi musik rakyat untuk menciptakan lagu-lagu revolusioner untuk mendidik penduduk pedesaan sebagian besar buta huruf pada tujuan partai. Musik dianggap bentuk takhayul atau anti-revolusioner ditekan, dan harmoni dan garis-garis bass ditambahkan lagu-lagu tradisional. Salah satu contohnya adalah Timur Is Red, sebuah folksong dari Shaanxi utara yang telah diadaptasi menjadi sebuah himne nasionalis. Dari catatan khusus adalah komposer, Xian Xinghai, yang aktif selama periode ini, dan menyusun Cantata Sungai Kuning yang paling terkenal dari semua karya-karyanya.
    Republik Rakyat Cina era (1949-1990)Zaman keemasan shidaiqu dan Tujuh bintang bernyanyi besar akan berakhir ketika Partai Komunis Cina mengecam musik populer sebagai musik kuning (pornografi). [2] Maois musik pop dianggap sebagai penurunan ke bentuk seni di Cina daratan. Pada tahun 1949 Kuomintang dipindahkan ke Taiwan, dan Republik Rakyat Cina didirikan. lagu Revolusioner akan menjadi sangat dipromosikan oleh negara. Para Maois, selama Revolusi Kebudayaan, mendorong musik revolusioner sebagai genre hanya dapat diterima, karena propaganda, genre ini sebagian besar dibayangi semua orang lain dan datang hampir untuk mendefinisikan musik Cina daratan. Ini masih, dalam beberapa hal, proses yang terus berjalan, tetapi beberapa sarjana dan musisi (Cina dan dinyatakan) mencoba untuk menghidupkan kembali musik lama.
    Musik pop di Cina daratan dihidupkan kembali setelah reformasi pemasaran oleh Deng Xiao Ping. Hari ini, keragaman musik China memiliki kombinasi pop dan musik klasik. Sama seperti di negara-negara paling modern, Cina memiliki produksi yang cepat dari berbagai jenis musik baru, sementara musik tua juga tetap hidup.
    Setelah Demonstrasi Tiananmen 1989, tempo cepat baru Northwest Angin (xibeifeng, 西北 风) gaya diluncurkan oleh rakyat untuk melawan pemerintah. Musik akan kemajuan menjadi batu Cina, yang tetap populer di tahun 1990. Namun, musik di China sangat banyak milik negara sebagai TV, media, dan ruang konser utama yang semuanya dikontrol oleh partai Komunis. Pemerintah terutama memilih untuk tidak mendukung rock Cina dengan membatasi eksposur dan airtime. Sebagai hasilnya, genre tidak pernah mencapai arus utama secara keseluruhan.


    musik jepang   
    MUSIK JEPANG



    A. Sejarah musik jepang

    Musik di Jepang disebut ongaku, yang bila diterjemahkan secara langsung dapat diambil untuk berarti sebagai suara untuk kenyamanan. Meskipun saat ini sebagian besar dikenali oleh dunia luar untuk pop, permen karet jenis lagu, musik Jepang pada dasarnya adalah sebuah kombinasi eclectic pengaruh musik dari seluruh dunia. Sebesar itu penting dalam tradisi dan sejarah lokal, dengan skala, namun gaya dan instrumen yang dipinjam dan merebeh diadaptasi dari negara-negara tetangga seperti Cina, Korea dan Indonesia, dan telah berkembang untuk mengintegrasikan gaya musik Barat seperti jazz, rock, ska dan reggae .
    Ada penekanan pada kata-kata definitif daripada yang instrumentasi Asia Timur dan satu sarjana musik ini telah diberikan kepada Jepang untuk hal cinta dan keasyikan dengan upacara. Beberapa contoh ini akan menjadi shomyo, atau Buddha chanting dan Jepang kaum lagu atau min’yo. Ada segala jenis min’yo tetapi secara umum dapat dikelompokkan menurut kesempatan ketika mereka dinyanyikan. Ada kerja lagu, lagu keagamaan, lagu yang digunakan selama gatherings khusus seperti pernikahan, pemakaman dan perayaan dan lagu untuk anak-anak atau lullabies. Ini lagu yang paling sering dikirimkan lewat lulus atau keluarga generasi. Lama satu bentuk musik tradisional yang datang dari utara Ainu di Jepang akan menjadi yukar, atau peniruan bentuk puisi atau epos epics dalam lagu.

    B. Perkembangan Musik Jepang

    Disc Jockey (DJ) dan produser musik hip-hop sangat tertarik pada perangkat audio Jepang produksi akhir 1970-an dan awal 1980-an. Technics 1200 merupakan pilihan terbaik DJ, dan Roland TR-808 Rhythm Composer memiliki karakter bas yang kuat. Pokoknya, menyimbolkan dance elektrik serta musik hip-hop.
    Dalam 20 tahun terakhir, jumlah piringan hitam yang terjual mencapai 10 kali lipat, dengan harga berlipat ganda. Intinya, phonograph sudah dianggap sebagai instrumen musik, bukan sekadar alat perekam. Perangkat DJ juga buatan Jepang, baik Technics maupun Vestax.









    C. Ragam Musik Jepang

    Ada dua jenis dalam musik tradisional Jepang: seni musik dan musik yang diterapkan pada drama. Seni musik memiliki beberapa gaya yang berbeda, masing-masing yang didirikan secara terpisah di masing-masing periode sejarah Jepang. Secara umum, musik jepang lebih mengutamakan vocal dari pada instumennya. Selain itu, musik tradisional Jepang sering dikembangkan sebagai bagian dari drama seperti Noh, Kabukl, dan Bunraku. Contoh dari beberapa musik jepang adalah
    Gagaku
    Gagaku adalah musik yang dilakukan di Pengadilan terutama di kalangan kaum bangsawan dan berkuasa atas kelas. Gagaku diklasifikasikan kedalam tiga jenis yaitu asli asing, asli jepang dan campuran. Dalam perkembangannya gagaku digunakan dalam musik kontemporer

    b.   Noh-Noh

    Pada akhir abad 14 berkembanglah seni drama Noh dengan sendiri yang disebut Nohgaku musik, dan menari yang dikenal sebagai Shimai. Noh sangat bergaya simbolis dan drama, dan biasanya dilakukan oleh beberapa musisi dan aktor laki-laki. Nohgaku memiliki dua elemen di dalamnya: vokal dan instrumental. Bagian vokal yang bernama Utai dilakukan oleh kedua pelaku dan chorus dari delapan laki-laki dan memberitahu jalan cerita. Biasa menceritakan kish perjuangan jaman dahulu.


    D. Instrumen musik Jepang

    Kebanyakan genre musik Jepang sampai saat ini masih banyak yang menggunakan shamisen, atau tiga-gesekan alat musik paling sering disebut sebagai gitar Jepang. Dalam kouta, atau lagu singkat biasanya dinyanyikan oleh Geisha dan nagauta atau lagu lama seperti yang dilakukan di Jepang dan teater Kabuki noh, shamisen yang menyediakan backbone untuk instrumentasi. Sebuah evolusi dari jiuta atau bersahaja, gaya klasik shamisen musik dan dikembangkan oleh musisi buta Shirakawa Gunpachiro dan Takahashi Chikuzan adalah tsugaru-jamisen di mana terdapat lebih bebas dan improvisasi flashy fingerwork pada instrumen.

    Instrumen lain yang paling sering digunakan di Jepang adalah musik Taiko, atau drum Jepang. Ketuk ini instrumen tanggal sejauh kembali sebagai 6. dan 7. Abad, dan selama masa perang itu digunakan terutama untuk menjaga musuh di teluk dan untuk menyampaikan perintah ke pejuang. Taiko yang datang dalam berbagai ukuran dan biasanya merupakan bagian integral dari ensembles khususnya musik selama festival.

    Ada lainnya instrumen tradisional Jepang seperti biwa, pendek berkerah fretted lute; yang ryuteki, seruling yang terbuat dari bambu dan digunakan dalam gagaku yang merupakan gaya musik yang berhubungan dengan Jepang Imperial Court; yang kokyu, string diputar dengan instrumen sebuah busur yang memiliki bentuk, suara dan unik bohong ke Jepang tidak seperti shamisen. Yang berpola kokyu bahkan telah di non-tradisional seperti Jepang genre musik jazz dan blues.
    Perkembangan pada akhir 19. Dan awal abad ke-20 membuka telinga dari orang Japanese ke genre baru seperti enka, di Jepang versi Amerika sensasionil negara ballads, pop atau kayokyoku Barat. Kayokyoku nanti berkembang ke J-pop Jepang atau pop – sebuah
    gaya yang lebih pasti dengan pengaruh Barat. Rock and roll dengan sweeping seluruh dunia pada tahun 1960-an dan 1970-an, J-rock atau rock Jepang yang menyerang scene musik Jepang juga.


    E.   Alat Musik

    Alat musik yang digunakan dalam musik jepang biasanya alat musik gesek atau petik sepertishaisen (1.1)



    Shamisen

    Selain samisen juga sering digunakan  alat musik biwa (1.2)
    Selain  kedua alat musik tersebut  masih ada alat musik yang lain seperti:
    Shoko, ko tsumi, o tsumi, taiko, sho, ryutekinokan,hichiriki dan masih banyak lagi.

    biwa





    F. Contoh lagu

    Contoh lagu jepang madsa sekarang yaitu :
    Fukai mori dari Ost. Inuyasa, I Want you dari Ost. Crayon Shincan dan masih banyak lagi.


    G. Tokoh-Tokoh musik Jepang

    Beberapa tokoh yang mengangkat musik jepang lewat karya-karyanya diantaranya Sadao Watanabe untuk jazz, Shirakawa Gunpachiro, Takahashi Chikuzan,Toru Takemitsu komposer dan konduktor Seiji Ozawa. Jepang juga diidentifikasi sebagai salah satu pasar yang paling penting untuk jenis musik.

    musik arab 
    Sejarah Musik Arab, berbicara soal musik arab, mungkin kurang begitu populer dibandingkan musik lainnya. Tapi musik arab biasanya di identikan dengan agama islam. Penduduk indonesia, mayoritas adalah pemeluk agama islam. Jadi, tidak ada salahnya untuk mengetahui sejarah musik arab. Tapi, untuk pemeluk agama lain pun tidak menutup kemungkinan untuk ingin mengetahui sejarah musik arab, itu karena dilihat dari musik adalah bahasa yang universal.

    Sejarah Musik Arab

    Oke deh sob, sejarah musik arab di awali dari zamannya masa prasejarah antara tahun 300-1000 SM. Disini arkeolog menemukan beberapa penemuan terutama alat musik seperti gendang dan tamborin. Gendang dalam bahasa arab bernama Tabl, dalam bahasa ibrani disebut dengan Tibela, dalam bahasa syria disebut Tabla, dalam bahasa Babylon disebut As-sira Tabulla dan dalam bahasa turki disebut Duhul. Sumber utama tentang sejarah musik arab terdapat pada prasasti Asyria dari abad ke 7 SM, disana disebutkan bahwa tahanan Arab bekerja sambil bernyanyi. Sebelum agama Islam lahir tampaknya orang-orang arab memakai musik juga untuk agama Animis, seeperti halnya dalam kebudayaan sekitarnya. Di arab musik berpusat di kota Ukas dan Mekkah, Ukas merupakan pusat perdagangan, dikota Ukas penyair dan pemusik berkumpul untuk berlomba. Sedangkan kota Mekkah berkembang sebagai pusat agama arab dan tempat untuk berziarah. Bentuk nyanyian arab pada masa itu terdiri dari tarji (refren) serta jawaban suku kata akhir diperpanjang dengan nada tinggi yang disertai Tudhri. Disana juga dipergunakan beberapa alat musik seperti gendang (tabl), Duff (tamborin) qadib. Alat musik lainnya adalah qussaba dan mizzmar salah satu jenis suling.
    Sejarah musik arab kemudian berlanjut ke musik arab juga sering dipakai untuk beribadah. Berkembanglah taahbir (pola pembawaan) untuk Alqur-an. Kemudian ada juga Arabic Maqam yang merupakan moda musik yang dipakai dalam musik arab tradisional, kata maqam berarti jenis melodi yang tersusun oleh beberapa tangga nada Ara. Sejarah musik arab juga mempunyai pengaruh terhadap musik dunia. seperti dalam alat musik klasik yang ada di Eropa berasal dari Arab, misalnya Lute berasal dari Gambus, Biola dari Rebab, gitar dari Qitara dan lain sebagainya. Kemudian ada juga seperti do, re, mi, fa, sol, la, si yang ada kesamaan dengan sistem arab seperti Durr-i-Mufassal – dal, ra, mim, fa, sad, lam.
    Di abad ke-16 sejarah musik arab berlanjut saat Bartol Gyurgieuvits (1506-1566) menjalani hukuman 13 tahun sebagai budak oleh penguasa Ottonan. Namun ia berhasil melarikan diri dan menerbitkan sebuah buku “De Turvanum Ritu Et Caermoniis” di Amsterdam tahun 1544. Ini merupakan sebuah buku di Eropa yang menjelaskan tentang musik dalam kehidupan masyarakat islam.
    Sejarah musik arab kemudian berlanjut saat perbudakan meluas ke seluruh dunia. di masa kerajaan romawi perbudakan berlangsung dari budak afrika ke pasar wilayah arab. Budak kulit hitam dari zanzibar termasuk yang terbaik dalam kualitas bernyanyi dan menari. Dari situ lah muncul perempuan harem. Dalam buku Epistle on Singing Girls yang ditulis oleh Mu’tazilite dalam Al-Jahiz, tertulis bahwa para budak penyanyi dapat menghasilkan uang belimpah. Penulis juga mengatakan bahwa budak wanita Abyssinian dalam lelang berharga 120.000 Dinar. Suatu festival abad ke 8 menyebutkan ada 50 budak wanita bernyanyi dengan gambus . tahun 1893, kelompok musik arab Little Egypt dari Suriah membuat sensasi pada pasar malam di Chicago, Amerika Serikat.
    Sejarah musik arab berlanjut ke pemusik wanita, yang umumnya mereka menggunakan alat musik Gambus, Kanun dan Ney. Di tahun 1800 berbagai alat musik militer Turki asuk sebagai alat musik orkes di Eropa, seperti piccolo, cymbal dan tambur. Pemain musik wanita hingga 9 SM tidak ada, mereka umumnya hanya sebagai pasangan dalam Catur, pembacaan Puisi Cinta dan minum anggur.
    Sejarah musik arab berlanjut ke abad ke-20, di abad ini Mesir merupakan negara pertama yang memiliki pekembangan kemerdekaan setelah lebih dari 2000 tahun dibawah penjajahan negara lain. Musik Turki terkenal selama kerajaan Ottoman kemudian diganti dengan musik nasional. Kairo pun menjadi pusat perkembangan musik yang baru. Salah seorang penyanyi wanita yang bernama Umm Kulthum, diikuti oleh penyanyi Lebanon yang bernama Fairuz. Keduanya menjadi terkenal selama abad ke-20 dan menjadi penyanyi legendaris dari musik arab.
    Sejarah musik arab berlanjut ke musik arab yang mendapatkan pengaruh dari musik barat. Sekitar tahun 1950 sampai 1970an, musik arab mulai mempunyai nuansa barat seperti halnya penyanyi bernama Abdel Halim Heifez. Setelah tahun 1970 beberapa penyanyi yang merupakan perintis musik Pop Al Arabia muncul, umumnya mereka menggunakan gaya musik barat namun dengan alat musik dan syair arab. Sehingga dari situ terjadi campuran antara barat dan timur.
    Di tahun 1996, Amr Diab dengan lagu Habibi ya Nour El Ain sukses besar di timur tengan dan bahkan di dunia. dari situ sejarah musik arab mengalami perkembangan mulai dari adanya Franco Al Arabia yang merupakan suatu genre musik nyang digabungkan dengan musik Italia, musik Perancis dan juga termasuk musik Al Arabia dengan gaya dan syair berbahasa Inggris atau Amerika. Ada juga R&B, Reggae dan Hip Hop Al Arabia, Elektronika Al Arabia dan juga Jazz Al Arabia. Tidak hanya itu, musik rock yang melanda dunia di tahun 1950 ikut mempengaruhi muaik Al Arabia, ini terlihat pada kelompok musik Rock Al Arabia yang mencampurkan musik Heavy Metal dan Alternatif Rock dengan Musik Al Arabia.
                                                                                   

1 komentar:

  1. The best virtual casinos in the world with slots!
    Find the luckyclub.live best virtual casinos at Lucky Club. Find the best virtual casinos for your next casino vacation! Lucky Club. Live Casino. Slots. Jackpots. Live

    BalasHapus